Pemilihan domain yang tepat adalah salah satu fondasi utama dalam strategi SEO. Di dunia optimasi mesin pencari, dua istilah yang sering muncul adalah Expired Domain dan Aged Domain. Keduanya memiliki nilai SEO, tetapi cara kerja dan penggunaannya berbeda. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan keduanya dan mana yang lebih cocok untuk strategi SEO Anda.
Expired domain adalah domain yang sebelumnya aktif namun masa aktifnya telah habis dan tidak diperpanjang oleh pemilik sebelumnya. Domain ini kemudian tersedia kembali untuk didaftarkan publik melalui registrar atau lelang domain. Beberapa platform seperti DropCatch dan ExpiredDomains.net sangat populer untuk mencari domain ini.
Expired domain sering memiliki backlink, authority, dan histori traffic yang masih bisa dimanfaatkan untuk SEO jika kualitasnya baik.
Aged domain adalah domain yang sudah terdaftar dan dimiliki selama beberapa tahun, tetapi belum pernah expired. Artinya domain ini konsisten aktif dan memiliki histori kepemilikan yang bersih. Biasanya aged domain lebih dipercaya oleh mesin pencari karena konsistensinya dalam eksistensi online.
Domain seperti ini sering dicari untuk brand building jangka panjang dan proyek serius yang butuh kredibilitas tinggi.
| Faktor | Expired Domain | Aged Domain |
|---|---|---|
| Status Domain | Tidak aktif, bisa didaftarkan kembali | Masih aktif sejak pertama kali didaftarkan |
| Reputasi SEO | Bervariasi, bisa bagus atau rusak | Lebih stabil dan umumnya bagus |
| Backlink | Bisa banyak, tapi rawan spam | Lebih natural dan terjaga |
| Harga | Sering lebih murah atau gratis | Lebih mahal karena stabilitas |
| Risiko Penalti | Tinggi jika histori buruk | Rendah jika histori bersih |
Jawabannya tergantung pada tujuan Anda:
Baik expired maupun aged domain punya kelebihan masing-masing. Hal terpenting adalah mengevaluasi kualitas domain menggunakan tools seperti Ahrefs, Moz, dan histori dari Web Archive.
Untuk koleksi domain berkualitas tinggi yang sudah dikurasi, Anda bisa cek langsung di Domainpools.com.